Baru 5 Bulan Bebas Bersyarat, Jonn Kei Kembali Ditangkap Kasus Pembunuhan Berencana Terhadap


Tahukah Anda Siapakah A.M. Sangadji ? Ragam Info

Hercules was a porter for the Indonesian army during the Indonesian occupation of East Timor. Once moved to Jakarta, he formed his own preman gang in the Tanah Abang district, ruling the Jakartan criminal underworld during the 1990s. Today, Hercules retains a celebrity status as a fearsome gangster, occasionally appearing on TV programs as well.


Basri Sangaji Dimakamkan News

Basri mati di sofa dengan lubang di dada. Adiknya, Ali Sangaji yang berusia 30 tahun merintih. Tangannya nyaris putus, selangkangannya pun terus mengucurkan darah. Kondisi seorang kerabat Basri tak jauh beda. Anyir darah begitu terasa. Jamal Sangaji, 33 tahun, mengerang sambil memegangi tangan kanannya yang sudah tak berjari.


AGIKgqPRwK7zWFKGdjw30VXOBBPdyljtc1sfdqd9ec8O=s900ckc0x00ffffffnorj

John Refra (September 10, 1969), popularly known as John Kei, is an Indonesian gangster of Sember origin. John Kei has operated a debt collection business through his organization Angkatan Muda Kei (Kei Youth Force, AMKEI). [1] His debt collection ring has become one of the largest gang organizations in Jakarta, together with Hercules, Basri.


AKBP UNTUNG SANGAJI "Kita mati untuk rakyat" [INTERVIEW] YouTube

TEMPO Interaktif, Jakarta :Tiga orang saksi, Ali Sangaji, M. Adil Tuheteru, dan Guru Sangaji, memastikan Tito Key hadir di kamar 301, Hotel Kebayoran Inn, saat peristiwa pembunuhan Basri Sangaji terjadi."Saya bisa pastikan Tito lah yang mengarahkan parang ke dada Basri," ujar Guru Sangaji dalam sidang pembunuhan Basri Sangaji di Kepolisian.


Biografi Basri Sangaji Gambaran

TEMPO Interaktif, Jakarta:Setelah sempat dinyatakan buron, Basri Sangaji, salah seorang pentolan kelompok preman di Jakarta akhirnya mendatangi Polda Metro Jaya.Kepada polisi dia menyangkal seluruh tudingan seterunya Hercules yang lebih dahulu melapor ke Polda. Pria berpostur tinggi besar itu membantah telah menembak Samsi Tuasah -anggota TNI yang disertir lalu tewas tertembak dalam.


Biografi Basri Sangaji Gambaran

Jika berbicara soal bisnis tagih-menagih beberapa nama seperti John Kei, Hercules, dan Basri Sangaji sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Dimulai dari John Kei, pemilik nama asli John Refra ini tiba di Jakarta pada tahun 1992. Jakarta menjadi tempat pelariannya dari ancaman penjara oleh Polisi Maluku dan Surabaya.


Kisah Basri Sangaji di balik tangan kiri John Kei yang cacat seumur hidup Hops ID

In the Sangaji clan, Basri Sangaji himself became the victim of a gang war with John Kei in 2004. From the Kei clan, John Kei's younger brother, Tito Refra Kei was killed by a mysterious shooter in 2013. Even so, the gang war also helped legitimize the image of the debt collection business as belonging to both Moluccan groups.


Delapan Tersangka Pembunuh Basri Sangaji Ditangkap News

Basri Sangaji sendiri dahulu dikenal sebagai pimpinan kelompok yang bisnisnya serupa dengan bisnis yang dijalankan John Kei, pengamanan. Menurut John, dahulu dia dan Basri Sangaji bersahabat. Perkenalan sendiri dilakukan pada sekitar 1994-1995. Di mana John dikenalkan oleh temannya kepada Basri. Tetapi belakangan, lantaran saling berebut.


Inilah 7 Preman yang Paling Ditakuti di Indonesia Sebarkan News

Sebelum peristiwa itu terjadi, John sempat diserang oleh massa Basri di Diskotek Zona hingga membuat tiga jari tangannya kaku dan tak bisa digerakkan. Baca juga: Penyerangan oleh Kelompok John Kei, Masalah Penjualan Tanah yang Berujung Rencana Pembunuhan. Pada 12 Oktober 2004, nama John Kei kembali dikaitkan dengan Basri Sangaji.


Kisah Basri Masse, Warga Indonesia yang Dihukum Mati Malaysia Historia

Tapi, sampai detik ini, sampai Basri almarhum, laporan saya tidak pernah ditanggapi Polda Metro Jaya. Ini orang mati, loh (nada bicaranya meningkat).. Pada 2 Oktober 2004, Basri Sangaji tewas bersimbah darah di kamar hotel Kebayoran Inn nomor 301. Dua peluru bersarang di dada Basri Sangaji. Sontak, nama John langsung dikait-kaitkan dengan.


Kisah Basri Sangaji di balik tangan kiri John Kei yang cacat seumur hidup Hops ID Halaman 2

Hampir tiap malam ada orang mati (di sana)," kenang Hercules, seperti dilansir Tribun-Timur.com. Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules kemudian membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang. Kelompok yang tadinya kecil itu tumbuh sangat masif. Ia bahkan pernah membawahkan hampir 17.000 "personel" yang tersebar di seluruh wilayah.


Santoso Mati, Masih Ada Ali Kalora dan Basri yang Tak Kalah Ampuh

Perseteruan dengan Basri Sangaji 2004. John Kei sempat berseteru dengan Basri Sangaji pada 2 Maret 2004, di Diskotek Stadium, Tamansari, Jakarta Barat. Basri merupakan tokoh dari Maluku. Menurut catatan Kompas.com, massa dari Basri dan John bentrok di diskotek tersebut. Sebelum bentrok, John sempat diserang oleh massa dari Basri di Diskotek Zona.


Hercules Mengadu ke Polda Metro Jaya News

Tiga Pembunuh Basri Sangaji Divonis Penjara 9 Tahun. Jakarta - Tiga terdakwa kasus pembunuhan Basri Sangadji, Semy Charter Refra alias Semy Key, Emang Refra alias Kupas, Rais Texas alias Subur.


Biografi Basri Sangaji Gambaran

Sedangkan Basri Sangaji pergi ke Jakarta murni untuk mengadu nasib. Lalu, Hercules tiba di ibukota dibawa oleh tentara karena dia pernah menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) Kopassus di Timor Timur. Mereka bertiga punya kesamaan, yakni tidak memiliki keahlian apapun untuk bertahan hidup di Jakarta. Satu-satunya yang dimiliki adalah keberanian.


Cerita Basri Sangadji yang Buat Tangan John Kei Cacat Seumur Hidup dan Balas Dendam

John Kei ditangkap Polda Metro Jaya setelah kelompoknya diduga terlibat dalam penyerangan terhadap Basri Jala Sangaji hingga tewas di Hotel Kebayoran Inn pada 12 Oktober 2004. Karena tak ada bukti, polisi melepas John Kei. Namun delapan anak buahnya ditetapkan sebagai tersangka.


Kisah Basri Masse, Warga Indonesia yang Dihukum Mati Malaysia Historia

Menurut mereka berdua, benar rombongan yang masuk 15 orang dan langsung menuju ke kamar 301 di lantai dua, tempat Basri menginap. Mereka juga melihat dalam jarak kurang dari lima meter, rombongan itu melangkah masuk tergesa-gesa. Tak lama kemudian, terdengar pintu didobrak dan letusan pistol. Saat itulah, Mukti dan Endang lari bersembunyi ke.