Ketut Masagung Wafat karena Sakit Jantung Okezone Economy


Kenang Sosok Ketut Masagung, Triawan Munaf Sangat Rendah Hati Okezone Economy

Pernikahan Ketut Masagung hanya bertahan selama 6 tahun saja. Dari buah pernikahannya, ia dikaruniai 2 orang anak laki-laki yang menempuh pendidikan di bidang bisnis di Amerika. Sebelum menikah pada tahun 1991, Ketut Masagung diketahui menjadi mualaf dan memeluk agama Islam mengikut jejak sang ayah.


Ketut Masagung Celebrates His Birthday With Dear Friends Tatler Asia

Buku yang didapatkan dipasarkan kembali di toko mereka. Setelah menikah Hian Nio atau Ayu Agung pada 13 Mei 1951, Haji Masagung mengusulkan untuk pengembangan bisnis. Namun, The Kie Hoat menolak dan memilih untuk membangun bisnis toko bukunya sendiri, yaitu Toko Buku Kramat Bunder. Akhirnya, kongsi menyisakan dua orang saja.


Ketut Masagung Celebrates His Birthday With Dear Friends Tatler Asia

Sejak tahun 1986, pewaris bisnis Haji Masagung diteruskan anak-anaknya, yakni Putra Masagung, Made Oke Masagung, serta Ketut Masagung. Namun sepeninggal ayah mereka, bisnisnya kemudian terbagi-bagi.


Sejarah Toko Buku Gunung Agung Bermula dari Haji Masagung

Sejak tahun 1986, pewaris bisnis Haji Masagung diteruskan anak-anaknya, yakni Putra Masagung, Made Oke Masagung, serta Ketut Masagung. Namun sepeninggal ayah mereka, bisnisnya kemudian terbagi-bagi. Karena alasan sakit, Putra Masagung mundur dari Grup Gunung Agung. Ia memilih konsentrasi di bisnis toko buku saja, Toko Buku Gunung Agung.


A Relentless Learning Experience Haji Ketut Masagung on Business and Life Wisdom Tatler Asia

Sejak tahun 1986, pewaris bisnis Haji Masagung diteruskan anak-anaknya, yakni Putra Masagung, Made Oke Masagung, serta Ketut Masagung. Namun sepeninggal ayah mereka, bisnisnya kemudian terbagi-bagi. Karena alasan sakit, Putra Masagung mundur dari Grup Gunung Agung. Ia memilih konsentrasi di bisnis toko buku saja, Toko Buku Gunung Agung.


Ketut Masagung Celebrates His Birthday With Dear Friends Tatler Asia

In 1991, at the age of 22, Ketut Masagung got married, although sadly the marriage—which did see two sons, Arya Masagung and Arman Masagung, come into the world—ended with a divorce six years later. Now Arya, at 23 years old and Arman at 21, are attending classes at the University of San Francisco in California, both majoring in business.


Ketut Masagung Celebrates His Birthday With Dear Friends Tatler Asia

Istimewa. Anak bungsu dari Haji Masagung, pendiri Toko Buku Gunung Agung, yakni Ketut Masagung meninggal dunia di RS VU NC Amsterdam pada 4 Januari 2020 pukul 15.35 waktu setempat. Ketut Masagung wafat dalam usia 50 tahun. Dihimpun kumparan dari berbagai sumber, Ketut pernah menceritakan soal bisnis dan kepemimpinannya.


Ketut Masagung Wafat, Diaz Hendropriyono Berduka Tagar

Cabang-cabangnya mulai dibuka di Yogyakarta, Medan, Riau, hingga Papua. Bahkan pada 1965 cabang Toko Gunung Agung dibuka pula di Tokyo. Pameran bukunya pun merambah ke Malaysia dan Singapura. Berkat dagang buku, bisnis Masagung pun berkembang dari percetakan, penerbitan, distribusi, hingga impor majalah.


Ketut Masagung Celebrates His Birthday With Dear Friends Tatler Asia

Diteruskan Ketut Masagung. Terakhir, bisnis Gunung Agung diteruskan oleh anak bungsu Masagung, Ketut Masagung. Ketut tidak terlalu membawa banyak perubahan drastis. Sayangnya pada 16 November 2017, saham TKGA resmi keluar dari Bursa Efek Indonesia karena terjadi peristiwa yang memengaruhi kelangsungan bisnis.


Haji Ketut Masagung Rayakan Tahun Baru di London, Meninggal dunia di Amsterdam Cek&Ricek

Saat itu, bisnis Gunung Agung Grup sudah bukan saja toko buku, tapi sudah meluas ke sektor keuangan, properti, tambang serta mal. Mengenal Sang Penerus Bisnis, Ketut Masagung . Melansir dari Tatler Asia, Ketut Masagung sendiri merupakan anak bungsu Masagung. Dirinya menceritakan mentalitas berwirausaha sejak usia dini oleh sang Ayah.


Foto Anak Pendiri Toko Buku Gunung Agung, Ketut Masagung Meninggal Dunia

Sebelum meninggal dunia pada September 1990, Haji Masagung telah menyerahkan pengelolaan bisnis termasuk Toko Buku Gunung Agung pada tiga anaknya. Yakni Putra Masagung, Made Oke Masagung, serta Ketut Masagung. Perubahan tantangan bisnis, serta usaha yang terlalu ekspansif, membuat perusahaan terlilit utang besar..


Ketut Masagung Celebrates His Birthday With Dear Friends Tatler Asia

Haji Masagung pernah menjadi Direktur PT Jaya Mandarin Agung, pengelola Hotel Mandarin, Jakarta, sebuah usaha patungan dengan Hong Kong. Setelah Masagung meninggal dunia pada 24 September 1990, gurita bisnis Masagung diteruskan oleh putra sulungnya, Ketut Masagung, dan kedua adiknya, Putra Masagung dan Made Oka Masagung.


HighEnd Magazine Socialite Mrs Linaras Oceani and Mr Ketut Masagung

Ketut Masagung meninggal dunia di RS VU NC Amsterdam pada Sabtu (4/1) pukul 5.35 waktu Amsterdam. Ia meninggal di usia 50 tahun. Ia meninggal di usia 50 tahun. Toko Buku Gunung Agung merupakan pelopor bisnis buku di Indonesia.


Ketut Masagung Wafat karena Sakit Jantung Okezone Economy

Tahun 1986, Haji Masagung memutuskan untuk menjual dan menyerahkan saham Grup Gunung Agung kepada ketiga putranya: Putra Masagung, Made Oka Masagung dan Ketut Masagung. Saat itu, bisnis Gunung Agung Grup sudah bukan saja toko buku, tapi sudah meluas ke sektor keuangan, properti, tambang serta mal.


INSPIRATIF! MUALAF TERBARU 2022 Kisah Mualaf Anak Pendiri Toko Buku "GUNUNG AGUNG", Ketut

Haji Ketut Masagung pernah mengungkap tentang bisnis dan kebijaksanaan di Majalah "Indonesia Tatler" 2017. Ini sebagian pemaparannya. Antara menjalankan bisnis, mengembangkan inisiatif sosial, dan bermain dengan jet-ski dan perahu pribadi, Haji Ketut Masagung, tentu tahu tindakan menyeimbangkan yang halus antara pekerjaan yang penuh kasih.


Ketut Masagung Celebrates His Birthday With Dear Friends Tatler Asia

Setelah meninggal pada 24 September 1990, bisnis diambil alih oleh anak bungsunya, yaitu Ketut Masagung. Pilihan editor: Direksi Toko Buku Gunung Agung Blak-blakan Soal PHK Ratusan Karyawan: Kami.