Perjanjian Bongaya


Perjanjian Bongaya 1667 PDF

Isi Perjanjian Bongaya : Latar Belakang, Isi, Dampak, Pelanggaran Perjanjian. Sejarah 23/07/2023 oleh Litalia. Perjanjian Bongaya lahir akibat politik adu domba VOC terhadap dua kesultanan besar di Makassar yang telah lama bertikai. Isi perjanjian membuat Kerajaan Gowa takhluk secara ekonomi dan politik terhadap kekuasaan VOC.


Perjanjian Bongaya

Sultan Hasanuddin, Foto; p2k.unugha.ac.id. Setelah mengetahui latar belakang di balik peristiwa Perjanjian Bongaya, waktu ditandatanganinya Perjanjian Bongaya juga perlu diketahui. Perjanjian Bongaya yang melibatkan Kesultanan Gowa-Tallo dan pihak VOC ditandatangani pada 18 November 1667 Masehi. ADVERTISEMENT.


Isi Perjanjian Bongaya Dan Giyanti PDF

Perjanjian Bongaya pada 1667 menjadi rangkaian babak akhir peperangan antara Kesultanan Gowa melawan VOC yang sudah berlangsung sejak awal 1660. Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian setelah Gowa menelan beberapa kali kekalahan dari Belanda. Dikutip dari Sejarah Maritim Indonesia (2006) karya Agus Supangat dan kawan-kawan, banyak.


Apa Isi Perjanjian Bongaya

Perjanjian Bongaya merugikan Kerajaan Gowa-Tallo, padahal perjanjian awalnya dibuat untuk tujuan perdamaian. Sejarah Perjanjian Bongaya: Cara Belanda Lemahkan Kesultanan Gowa VOC memastikan dominasi perdagangannya di Sulawesi Selatan setelah Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya.


Isi Perjanjian Bongaya dan Latar Belakangnya

Perjanjian yang disepakati pada tanggal 18 November tahun 1667 ini dibuat sebagai bukti berakhirnya perang Makassar dari tahun 1666-1667. Setelah Perjanjian Bongaya diterapkan, Kerajaan Gowa-Tallo sadar kalau kebanyakan isi perjanjian merugikan kerajaannya. Karena tidak terima atas perjanjian yang tidak adil ini, Kerajaan Gowa-Tallo terus.


Jiwa Sejarah 15.2 Mengenal Isi Perjanjian Bongaya 18 November 1667 (Episode 2) YouTube

Perjanjian Bongaya untuk mengakhiri perang besar-besaran antara Kerajaan Gowa dengan VOC. Perang yang dilatarbelakangi monopoli rempah-rempah oleh VOC di kawasan timur. Perlawanan Kerajaan Gowa dalam menghadapi VOC mencapai puncak pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, putera Sultan Muhammad Said dan cucu Sultan Alaudin pada 1653-1669 Masehi.


Apa Isi Perjanjian Bongaya

Perjanjian Bongaya disepakati pada 18 November 1667 Masehi di daerah Bongaya, Provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun disebut sebagai perjanjian, Perjanjian Bongaya kebanyakan berisi hal-hal yang merugikan Kerajaan Gowa. Lebih lanjut, simak sejarah Perjanjian Bongaya yang dihimpun dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas XII oleh.


Sebutkan Isi Perjanjian Bongaya 1667, Ini Sejarah dan Isinya Kita Punya

Latar Belakang Perjanjian Bongaya. Peperangan yang terjadi antara pihak Kesultanan Gowa, Makassar melawan pihak VOC Belanda telah berlangsung sejak awal tahun 1660. Peperangan ini mencapai puncaknya diantara tahun 1666 hingga tahun 1669. Pada saat itu Belanda tak pernah berhenti untuk menguasai perdagangan di wilayah Kesultanan Gowa yang.


Perjanjian Bongaya PDF

Jakarta - . Perjanjian Bongaya adalah perjanjian yang ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin sebagai wakil dari Kesultanan Gowa, atas kemenangan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada 18 November 1667 yang diwakili oleh Laksamana Cornelis Speelman. Perjanjian ini menjadi simbol perdamaian. Sultan Hasanuddin juga kemudian diberi julukan "Ayam Jantan dari Timur" oleh Speelman.


SEJARAH PERANG MAKASSAR PERANG DIAKHIRI DENGAN PERJANJIAN BONGAYA RUNTUHNYA BENTENG SOMBA

Perjanjian Bungaya (sering juga disebut Bongaya atau Bongaja, Belanda: Bongaaisch Contract) adalah perjanjian perdamaian yang ditandatangani pada tanggal 18 November 1667 di Bungaya antara Kesultanan Gowa yang diwakili oleh Sultan Hasanuddin dan pihak VOC yang diwakili oleh Laksamana Cornelis Speelman. Meski disebut perjanjian perdamaian, isi sebenarnya adalah deklarasi kekalahan Gowa dari VOC.


Sebutkan Isi Perjanjian Bongaya

Sejarah Perjanjian Bongaya - Perjanjian Bongaya adalah suatu perjanjian yang dilakukan pada tanggal 18 November 1667 yang isinya mengatur hubungan antara Kerajaan Gowa dan VOC Belanda. Perundingan ini juga disebut sebagai perjanjian Bungaya atau Bongaja. Hasil perjanjian Bongaya sangat mengutungkan pihak VOC atau Belanda dan sangat merugikan Kerajaan Gowa.


Perjanjian Bongaya Adalah Perjanjian Antara Sultan Hasanudin Dan Voc pohon dadap daun dadap serep

Peperangan besar menjadi latar belakang dari lahirnya perjanjian Bongaya. Perlawanan Kerajaan Gowa menghadapi Belanda mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, putra Sultan Muhammad Said dan cucu Sultan Alaudin pada tahun 1653-1669. Selain menghadapi Belanda, Sultan Hasanuddin juga harus menghadapi perlawanan Aru Palaka dari Soppeng-Bone pada tahun 1660.


Jiwa Sejarah 15.1 Mengenal Isi Perjanjian Bongaya 18 November 1667 ( Episode 1 ) YouTube

Isi perjanjian Bongaya. Perjanjian yang ditandatangani oleh Karaeng Popo, duet pemerintah di Makassar (Gowa) dan Gubernur-Jendral, serta Dewan Hindia di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1660, dan antara pemerintahan Makassar dan Jacob Cau sebagai Komisioner Kompeni pada tanggal 2 Desember 1660 harus diberlakukan.


Sejarah Perjanjian Bongaya Cara Belanda Lemahkan Kesultanan Gowa

Sejarah Perjanjian Bongaya. Dua orang yang terkenal sebagai pembawa agama Islam ke Sulawesi Selatan adalah Dato' ri Bandang dan Sulaiman. Pada tahun 1605 Masehi, mereka berhasil mengislamkan para pejabat tinggi kerajaan. Kraeng Matoaya, yang menjadi Raja Gowa, kemudian diangkat menjadi Raja Makasar dan setelah masuk Islam bergelar Sultan Alaudin.


(DOC) ISI PERJANJIAN BONGAYA DAN ALASANNYA Septian Raha Academia.edu

Isi perjanjian bongaya dijabarkan dalam 30 poin atau pasal, yaitu: 1. Belanda meminta diberlakukkaannya perjanjian antara pemerintah Makassar dengan Komisioner VOC Jacob Cau pada tanggal 2 Desember 1960 serta Perjanjian yang ditandatangi oleh pemerintah di Makassar 'Gowa' dan Gubernur Jenderal, Dewan Hindia, dan Karaeng Papo pada tanggal 19.


Perjanjian Bongaya

Di dalam sejarah Kerajaan Gowa, perjanjian Bongaya merupakan titik akhir dari Perang Makassar. Mengutip buku berjudul "Arung Palakka: Biografi dan Perjuangannya Dari Tanah Bugis" yang ditulis oleh Johan Setiawan, disebutkan bahwa perang Makassar meletus pada tahun 1666. Perang ini berlangsung selama tiga tahun hingga 1669.