Arti peribahasa nila setitik rusak susu sebelanga 2021


Kerana Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga MaryjanehasAllison

Sebuah peribahasa berbunyi, "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga." Peribahasa terebut memiliki arti bahwa satu kesalahan, dapat menyebabkan semuanya salah. Menarik untuk mencermati peribahasa tersebut apabila dikaitkan dengan era globalisasi saat ini, saat informasi begitu cepat menyebar dan meluas tanpa tahu kebenarannya.


Peribahasa Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga: hanya karena satu kesalahan kecil, dapat menyebabkan semuanya salah. Peribahasa Indonesia;. Kategori: Peribahasa Indonesia; Halaman ini terakhir diubah pada 10 November 2020, pukul 06.44. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.


Arti peribahasa nila setitik rusak susu sebelanga 2021

sebab nila setitik, rosak susu sebelanga. Maksud: Hanya kerana salah seorang, sekumpulan atau seluruh masyarakat akan turut mendapat nama yang buruk. berkongsi. Sebelumnya sebab kasih akan bunga setangkai, dibuang bunga seceper. Seterusnya sebab pulut santan binasa sebab mulut badan binasa.


Peribahasa Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga

kerana nila setitik, rosak susu sebelanga. Maksud: Hanya kerana salah seorang, sekumpulan atau seluruh masyarakat akan turut mendapat nama yang buruk. berkongsi. Sebelumnya kerana mulut, badan binasa. Seterusnya kerana pijat mati tuma.


Arti Peribahasa Karena nila setitik rusak susu sebelanga dan contoh kalimat Penulis Cilik

Berikut ini adalah penjelasan tentang karena nila setitik, rusak susu sebelanga dalam Kamus Peribahasa bahasa Indonesia. karena nila setitik, rusak susu sebelanga. karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang segala kebaikan yang telah diperbuat. Lihat juga.


30+ Contoh Ayat Kerana Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga Pics rosakgaleri

Susu sebelanga menjadi metafora bagi kebaikan yang besar (karena dibandingkan dengan nila yang hanya setitik), sedangkan nila setitik menjadi metafora bagi sebuah kejahatan yang kecil. Dari peribahasa ini kemudian dapat dinyatakan bahwa nila adalah metafora untuk keburukan atau kejahatan dan air susu adalah metafora untuk kebaikan.


Peribahasa Nila Setitik

Dalam kesimpulannya, peribahasa "karena nila setitik rusak susu sebelanga" mengajarkan betapa pentingnya menjaga nilai-nilai diri dalam kehidupan kita. Dengan menjaga nilai-nilai tersebut, kita akan dapat membangun hubungan yang harmonis, memperoleh reputasi yang baik, dan mencapai kebahagiaan serta keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan.


Arti Peribahasa Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga Maestro Media

Peribahasa Indonesia dan artinya. Berikut 50 peribahasa Indonesia beserta artinya menurut buku 700 Peribahasa Indonesia dan Tambahannya (1986) karya R. H. Maskar Gandasudirja, yaitu: Karena nila setitik rusak susu sebelanga. Arti nila setitik rusak susu sebelanga adalah karena keselahan yang kecil, akan hilang banyak kebaikan yang telah diperbuat.


Contoh Karangan Peribahasa Kerana Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga BrentrilloAtkins

sebab nila setitik, rosak santan sebelanga, ikan seekor rosakkan ikan setajau, ikan sekambu rosak oleh ikan seekor. Rujukan [sunting] "sebab nila setitik, rosak susu sebelanga" di Kamus Dewan, Edisi Keempat, Dewan Bahasa dan Pustaka, โ†’ISBN, 2005. Pautan luar [sunting] " sebab nila setitik, rosak susu sebelanga" di Pusat Rujukan Persuratan Melayu.


2 Arti Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Proverb [ edit] sebab nila setitik, rosak susu sebelanga. one bad apple can spoil the whole bunch. This page was last edited on 14 June 2023, at 07:43. Definitions and other text are available under the Creative Commons Attribution-ShareAlike License; additional terms may apply.


nila setitik rosak susu sebelanga

Terdapat 2 arti 'karena nila setitik, rusak susu sebelanga' di KBBI. Arti karena nila setitik, rusak susu sebelanga adalah karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang segala kebaikan yang telah diperbuat. Arti lainnya dari karena nila setitik, rusak susu sebelanga adalah hanya karena keburukan yang sedikit, semuanya menjadi buruk. Inilah rangkuman definisi karena nila setitik, rusak.


Nila Setitik

Nila setitik rusak susu sebelanga pada KBBI berarti "hanya karena keburukan yang sedikit, semuanya jadi buruk." Adapun arti panas setahun dirusak hujan sehari di KBBI "kebaikan yang banyak hilang karena kesalahan yang sedikit saja." Tanaman Nila. Nila atau tarum memiliki arti sama. Di mana, Tarum merupakan bahasa sunda.


Kerana Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga ChazmcyPonce

Oleh: Luky Djani. KOMPAS.com - Peribahasa karena nila setitik rusak susu sebelanga sudah sangat lazim terjadi dalam konteks korupsi pada lembaga/institusi publik di negara ini.. Contoh mutakhir menimpa lembaga kredibel dan berwibawa, Mahkamah Konstitusi (MK). Akibat perbuatan seorang Akil Mochtar, yang kemudian diganjar hukuman penjara seumur hidup, MK pun (sempat) menjadi "rusak sebelanga".


Arti Peribahasa Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga -- begitu bunyi sebuah peribahasa lama. Sejujurnya, kita ini terbiasa menaruh perhatian pada hal-hal yang besar. Prestasi besar. Bisnis raksasa. Jumlah besar. Kaum pembesar. Pokoknya, semua yang besar. Sebaliknya, perkara-perkara kecil cenderung luput dari perhatian atau bahkan sengaja diabaikan.


Peribahasa Sebab Nila Setitik Rosak Susu Sebelanga Berikut Adalah Antara Peribahasa Yang

Dikutip dari buku Kumpulan Lengkap Peribahasa Indonesia karya Gamal Komandoko (2007), peribahasa "karena nila setitik, rusak susu sebelanga" memiliki arti "karena kesalahan atau kekeliruan kecil, kebaikan yang banyak dan sudah dilakukan selama ini akan hilang". Peribahasa ini juga berarti karena keburukan kecil akhirnya merusak semuanya.


Peribahasa Check "Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga" YouTube

Makna Peribahasa. "Nila setitik" merujuk kepada benda yang kecil dan tidak berbahaya, manakala "susu sebelanga" merujuk kepada sesuatu yang besar dan bernilai. Peribahasa ini bermaksud bahawa satu tindakan kecil yang tidak diambil kira boleh menyebabkan kesan yang besar dan merugikan. Peribahasa ini berkaitan dengan kehidupan manusia.